Saturday 18 February 2012

Bahan Kemasan Penyebab Obesitas Dan Diabetes


Kebiasaan makan makanan cepat saji dalam hidup modern dan gaya hidup yang tak seimbang sering kali disalahkan menjadi salah satu penyebab meningkatnya tingkat obesitas. Namun faktor penyebab lain yang kita tidak sadari telah ditemukan, yaitu bahan yang digunakan pada plastik dan kemasan makanan.


Bahan kimia yang biasa di gunakan pada plastik dan kemasan makanan sekarang telah menjadi salah satu alasan meningkatnya berat badan dan penyakit diabetes. Para peneliti menemukan bahwa dengan dosis sangat kecil dari bahan kimia plastik dan kemasan makanan dapat menjadi pemicu rusaknya sinyal yang diterima hormon manusia dalam tubuh. 


Sebuah laporan yang diterbitkan mingu lalu di PLoS One menunjukan bahwa bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang biasa di gunakan mulai dari pupuk hingga botol plastik minuman dapat 'membohongi' tubuh untuk dapat memproduksi lebih banyak lemak. 


Selanjutnya, BPA ini dapat meningkatkan produksi insulin, dengan insulin ini cara tubuh mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak.  Ketika insulin terlalu banyak di produksi maka tubuh akan menjadi kebal terhadap efek tersebut dan menyebabkan kenaikan berat badan dan munculnya penyakit diabetes tipe 2.


Dr. Angel Nadal, seorang ahli BPA di Universitas Miguel Hernendez di Spanyol mengatakan bahwa "Ketika anda mengkonsumsi sesuatu dengan BPA, hal tersebut seperti memberi tahukan kepada organ-organ tubuh anda bahwa anda makan lebih banyak daripada yang sebenarnya anda konsumsi".


Dalam penelitian terbarunya, Dr. Nadal menemukan bahwa konsumsi BPA memberikan efek pada pangkreas, organ yang memproduksi insulin. Sejumlah kecil BPA  dapat menjadi pemicu keluarnya insulin dalam jumlah 2 kali lebih besar. Insulin dalam tubuh ini dibutuhkan untuk memecah makanan.


Dr. Nadal bersama timnya menemukan bahwa seperempat milyar gram BPA sudah cukup untuk memulai reaksi diatas. Dalam studinya, diperkirakan di seluruh dunia ada sekitar 90% orang di negara maju memiliki kadar BPA diatas ambang batas dalam darah mereka. 


Menjauhkan diri dari botol plastik atau makanan kaleng tidaklah cukup untuk bisa terbebas dari efek BPA ini.  Karena Dr. Nadal mengatakan bahwa kertas  atau struk belanja dan kertas toilet pun mengandung BPA.


Industri bahan kimia telah memberikan pernyataan bahwa kandungan BAP tidaklah mengganggu kesehatan dan juga mengatakan bahwa semua produk telah di tes terlebih dahulu dan hasilnya mengatakan bahwa produknya aman untuk digunakan.


Meskipun begitu, Dr. Nadal masih tetap tidak sependapat dengan mengatakan bahwa masih ada kemungkinan BAP dapat membahayakan kesehatan terutama bagi wanita hamil dan anak dalam kandungan mereka. Dr. Nadal mengatakan, "Janin tidak hanya terpapar langsung BAP namun juga oleh kandungan insulin dari sang ibu, yang pada akhirnya membuat lingkungan janin menjadi lebih terganggu."


Dr. Nadal juga menunjukkan hasil penelitian yang lain bahwa peningkatan kadar bahan kimia dalam rahim dapat menjadi program awal adanya peningkatan berat badan nantinya. 




Baca juga : 










1 comment:

  1. Makanya lebih baik menggunakan Dus Makanan dari kertas daripada plastik.

    ReplyDelete