Sunday 12 February 2012

Makan Pelan-Pelan Dapat Mencegah Obesitas

Bila anda sedang menemui masalah dengan berat badan ada cara sederhana yang mungkin anda tidak menyadarinya, namun ini memberikan peran dalam penurunan berat badan anda, yaitu makan dengan santai dan tenang, lalu nikmatilah setiap rasa, tekstur dan aroma makanan secara perlahan-lahan.  Hal ini mungkin terasa kurang populer bagi anda namun ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa melahap makanan dengan cepat cenderung meningkatkan berat badan (obesitas) dibandingkan dengan mengunyah makanan sebanyak 20 kali kunyah setiap suapnya.


Para penelilti di Jepang telah meneliti kebiasaan makan dari 3.000 orang, mereka menemukan bahwa pria yang memakan makanannya dengan cepat sebesar 84% lebih cenderung menjadi kelebihan berat badan (obesitas).  Hal ini dikarenakan, perut membutuhkan waktu 30 menit untuk memberitahukan ke otak bahwa makanan dalam perut semakin penuh. Jadi jangka waktu yang lama inilah yang mengakibatkan orang yang makan cepat, sangat memungkin untuk mengkonsumsi sejumlah besar kalori lagi tanpa otak benar-benar menyadarinya.


Dalam tubuh kita ada hormon yang dinamakan ghrelin. Hormon ini merupakan perangsang nafsu makan dan diproduksi ketika perut anda sedang kosong. Lalu hormon ini akan tidak aktif bila anda mengisi perut dengan makanan. Waktu yang diperlukan hormon ini memberi sinyal ke otak adalah sekitar setengah jam atau 30 menit. Hal ini berarti ada waktu yang cukup panjang sebelum otak menyadari bahwa anda telang kenyang.  Hal ini menunjukkan bahwa dengan makan terlalu cepat maka akan memberikan jumlah kalori yang lebih banyak dibandingkan makan secara lambat.


Makan yang terlalu cepat sangat berpengaruh terhadap obesitas, karena saat itu tubuh anda tidak menyadari akan adanya rasa kenyang, yang mengakibatkan anda akan tetap makan terus. Sebaliknya, saat makan lebih pelan, tubuh dapat merasakan makanan, mencium aroma, dan merasakan teksturnya, yang membuat orang lebih memperhatikan apa yang dimakan dan seberapa banyak makanan yang masuk, sehingga perut cenderung kenyang lebih lama.


Studi yang dilakukan University of Rhode Island  menemukan bahwa mengunyah lebih lama secara signifikan akan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Pada penelitian ini melibatkan dua kelompok, wanita dan pria sebagai partisipan. Pria cenderung memiliki kebiasaan makan lebih cepat daripada wanita. Hasilnya, pria cenderung lebih gemuk. Hal ini disebabkan karena mengunyah lebih lama, membuat otak mengirimkan sinyal kenyang ke perut sehingga tubuh tidak ingin makan lebih banyak. 


Kathleen Melanson, profesor nutrisi di University of Rhode Island mencatat bahwa orang yang makan cepat mampu menghabiskan 100 gram makanan per menit, untuk kecepatan menengah 70 gram makanan per menit, sedangkan pemakan lambat menghabiskan 60 gram per menit. Melanson menambahkan bahwa, mereka yang makan cepat memiliki hubungan dengan kebutuhan energi yang lebih besar. Itulah mengapa banyak para pria makan dengan cepat, karena pria membutuhkan energi lebih tinggi dibanding para wanita. 





No comments:

Post a Comment