Monday 20 February 2012

Diet Kalori Terbatas Memperpanjang Usia

Diet kalori terbatas dengan membatasi asupan makanan pada hari-hari tertentu selain dapat menurunkan berat badan juga dapat meningkatkan kekuatan otak dan membuat hidup anda lebih lama.

Menurut para ilmuwan bahwa tidak makan pada hari-hari tertentu dapat membuat anda hidup lebih lama. Sekelompok orang Amerika mengatakan bahwa berpuasa dan makan secara bergantian dapat meningkatkan kekuatan otak dan membantu menurunkan berat badan pada saat yang sama.

Penelitian dari National Institute for Aging (NIA) mengatakan, pemberian kalori minimal yang diperlukan untuk membuat hewan tetap hidup menunjukkan bahwa hewan-hewan itu dapat tetap hidup dua kali lebih lama.

Diet cara ini telah diuji cobakan pada manusia dan ternyata diet ini dapat melindungi jantung, sistem peredaran darah dan otak terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia tua seperti Alzheimer.

Professor Mark Mattson, Kepala Laboratorium Ilmu Syaraf NIA dan Guru Besar Ilmu Syaraf di John Hopkins University, Baltimore, mengatakan bahwa Diet dengan pembatasan energi dapat memperpanjang usia dan melindungi otak dan sistem kardioavaskuler terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia.

Selanjutnya dalam berita Sunday Times, Professor Mattson, mengatakan, "Kami telah menemukan bahwa diet pembatasan energi, terutama bila diberikan secara bergantian (puasa dan makan) dengan pembatasan kalori yang besar, seperti berpuasa pada hari-hari tertentu, akan dapat mengaktifkan jalur syaraf yang mengalami stress dalam jaringan neuron".

Dalam suatu percobaan pada sekelompok tikus, kelompok tikus pertama hanya diberikan makan pada hari-hari tertentu dan kelompok kedua diberikan makan sepanjang hari.  Selanjutnya kedua kelompok ini diberikan makanan dengan waktu yang tak terbatas pada hari-hari dimana tikus-tikus ini diizinkan untuk makan dan mengkosumsi dengan jumlah kalori yang sama.

Profesor Mattson menemukan bahwa kelompok tikus yang hanya diberikan makan pada hari-hari tertentu lebih sensitif terhadap insulin dan dibutuhkan produksi insulin yang lebih cepat.  Tingginya produksi kadar hormon ini untuk mengontrol kadar gula setelah makan atau makan makanan kecil, biasanya berhubungan dengan kekuatan otak yang lebih rendah dan berada pada risiko diabetes yang lebih tinggi.


Selanjutnya kedua kelompok tikus ini dilakukan pemeriksaan terhadap masing-masing otaknya. Profesor Mattson mengatakan bahwa ia menemukan diet kalori terbatas tampaknya meningkatkan fungsi sinapsis otak. Sinapsis otak ini adalah persimpangan antara sel-sel otak yang mempromosikan generasi sel-sel baru dan membuat mereka lebih tahan terhadap stress.






Baca juga :







No comments:

Post a Comment